Bagaimana kelanjutan koalisi KIM Plus?
Menyikapi perubahan komposisi politik pemilukada pasca pengesahan PKPU (termasuk putusan Mahkamah Konstitusi (MK) dan kemungkinan konflik dengan Anies Baswedan), Ketua Partai Golkar Dave DPP Laksono menegaskan Koalisi untuk Indonesia Industri (KIM) Plus tidak ada niat untuk berpisah demi mendapatkan pasangan Ridwan Kamil Susuwono.
Tidak semudah itu [berpisah dari KIM Plus]. KIM Plus tidak bersifat sementara, kata Dave Laxono melalui pesan singkat kepada BBC News Indonesia, Minggu (25 Agustus).
Kamhar Lakhmani, Wakil Anggota Parlemen Partai Demokrat dari Partai Demokrat KIM Plus, menjelaskan, sejak awal sudah ada kesepakatan di antara partai politik peserta Pilpres 2024 untuk mengincar pemerintahan koalisi yang selinear mungkin. telah melakukan. Muncul. antara pemilihan presiden dan pemilihan kepala daerah.
Namun, partai koalisi menyadari bahwa posisi politik pusat dan daerah berbeda Oleh karena itu, meskipun semua pihak berusaha untuk rukun, namun kenyataannya tidak semua pihak bisa rukun. Khususnya pada pemilu kabupaten/kota.
Tetapi barometer utamanya adalah sebisa mungkin daerah-daerah tersebut tergabung dalam federasi yang sama, kata Kamhar kepada BBC News Indonesia Hal ini misalnya terjadi di Jawa Timur, termasuk Jakarta, Jawa Tengah, Sumatera Utara, dan Jawa Barat.
Dan meskipun ada keputusan Mahkamah Konstitusi mengenai kendala di parlemen, yaitu lebih banyak partai politik yang memiliki calonnya sendiri Artinya bisa mencalonkan seseorang, tapi Partai Demokrat mengatakan: Mereka mengaku getol bertahan di Istikoma https://treasureofsukabumi.com/ bersama KIM Plus, khususnya di Pilkada Jakarta Tujuannya untuk memperlancar pelaksanaan program prioritas nasional di pemerintahan Prabowo Gibran, ujarnya.
Ini adalah semangat partai di mana Kim Plus menjadi anggotanya Ini tidak ada hubungannya dengan (pembagian kursi menteri) Pak Kamhar juga baru Saya yakin sikap serupa juga akan terjadi di masa depan. seperti NasDem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Kebangkitan Rakyat (PKB).
Ketiga pihak disebut tetap teguh mengakuisisi pasangan Ridwan Kamil dan Suwono, sesuai kesepakatan beberapa waktu lalu Saya yakin partai-partai yang mendeklarasikan dan menandatangani Pakta Integritas kemarin akan tetap berkomitmen.
Saat ditanya apa jadinya jika Anis Baswedan dicalonkan oleh PDIP dan partai non-parlemen, Kamhar menjawab: Hormatilah mereka yang ditunjuk oleh PDIP. PDIP, ujarnya Dikatakannya bahwa koalisi KIM Plus telah menyiapkan skenario sejak awal yang memungkinkan mereka menang melawan pesaingnya.
Dua kandidat yang kami nominasikan adalah yang dibutuhkan Jakarta Ditambah lagi Partai Gerindra, Partai Demokrat, Partai Golkar, dan Partai Amanat Nasional (PAN). ) dan Partai Bulan Bintang (PBB).
Ada juga Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Gelombang Rakyat (Gerora), Partai Garuda, Partai Rakyat Adil Makhmour (Prima), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Nasdem, dan Kebangkitan Rakyat Partai (PKB).